BLANTERORIONv101

Jasa Transkrip Audio

Apakah Anda sedang membutuhkan jasa transkrip audio? Kini, AI Projek menyediakan jasa transkrip audio dengan harga yang murah, tetapi berkualitas. Insyaa Allah.

Jasa transkrip adalah layanan pengetikan yang mengubah suara menjadi tulisan. AI Projek menyediakan jasa transkrip dalam dua versi, yaitu verbatim dan nonverbatim. Dalam KBBI, verbatim artinya kata demi kata, sehingga jasa transkrip verbatim adalah layanan pengetikan kata demi kata sesuai apa yang dibicarakan oleh pembicara. Hasil dari transkrip verbatim akan sama persis dengan suara yang ada dalam rekaman, termasuk kata yang diulang-ulang, filler (misalnya, jadi dan nah), dan unsur nonverbal (misalnya tertawa, batuk, dan suara pintu). Sementara transkrip nonverbatim tidak mencantumkan filler dan unsur nonverbal. Maka dari itu, hasil dari transkrip nonverbatim tidak sama persis dengan apa yang dikatakan oleh pembicara tetapi sudah disesuaikan dengan gaya bahasa tertentu sesuai dengan permintaan klien.

Kenapa memilih AI Projek?
  • Kerahasiaan percakapan atau informasi dalam audio terjamin.
  • AI Projek memberikan fitur back up file dokumen secara gratis.
  • AI Projek memberikan perlindungan revisi sampai jadi kepada klien.
  • Tidak ada minimal order.
  • Konsultasi gratis.

Audio yang bisa kami kerjakan:
  • Rekaman wawancara.
  • Khutbah jumat atau kajian.
  • Podcast.
  • Audio rapat dan sejenisnya.

Harga dan ketentuan jasa transkrip audio:
  • Harga mulai dari Rp 3.000,-/menit.
  • Pengerjaan kurang lebih 5 hari tergantung durasi audio.
  • Kualitas audio dapat memengaruhi harga.
  • Deadline kilat atau lama dapat memengaruhi harga.
  • Jumlah pembicara standarnya 2 orang. Lebih dari 2 orang, dapat memengaruhi harga.
  • File yang diterima dapat dalam bentuk .odt (LibreOffice), .doc (Ms. Office), dan pdf.
  • Harga tertera untuk 1 bahasa yaitu bahasa Indonesia, jika lebih dari satu bahasa maka mempengauhi harga.
  • Tidak menerima jasa transkrip yang bertentangan dengan syariat Islam.

Alur pengetikan atau transkrip audio:
  • Hubungi admin
    Hubungi kami melalui kontak tertera beritahu durasi audio dan serta deadline.
  • Lakukan pembayaran DP
    Pembayaran uang muka (DP) minimal 50% dari total tagihan.
  • Pengetikan transkrip
    Pengetikan dimulai setelah kami menerima file audio.
  • Pengetikan transkrip selesai
    Kami akan melaporkan pengetikan transkrip selesai dengan mengirimkan screenshot hasil kerja.
  • Pelunasan pembayaran
    Lakukan pembayaran pelunasan melalui transfer bank atau Qris yang akan diinformasikan kami melalui pesan.
  • Pengiriman file
    File hasil transkrip akan dikirim setelah pelunasan terkonfirmasi melalui email, telegram, dan google drive.
  • Ada revisi?
    Tenang kami memberikan perlindungan revisi sampai jadi.

Kontak person:

Portofolio (contoh hasil kerja kami):

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

“Semoga Allah SWT melimpahkan keselamatan, rahmat dan keberkahan untukmu atau semoga keselamatan dan rahmat Allah serta keberkahannya terlimpah padamu”

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا. أَمَّابَعْدُ؛

“Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Tuhan yang telah melimpahkan segala karunia-Nya yang tak terhingga dan tak pernah putus kepada seluruh makhluk-Nya. Semua makhluk pun memuji-Nya, mengagungkan-Nya dan mensucikan-Nya. Shalawat dan salam senantiasa kita sampaikan kepada teladan kita Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wassalam. Semoga shalawat serta salam juga tercurahkan kepada keluarganya, para sahabatnya dan para pengikut sunnahnya hingga akhir zaman.”

Ma’asyiral muslimin yang dimuliakan dan diberkahi oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Orang meninggal dunia tidak sama keadaannya tergantung amalan yang dia perbuat semasa hidupnya, ada di antara mereka -diantara kita- yang meninggal dunia ini dalam keadaan disambut oleh para malaikat dengan wajah berseri, ada di antara kita yang meninggal dunia disambut oleh para malaikat dengan wajah yang bengis, ada diantara kita yang meninggal dunia dengan mengeluarkan bau yang harum, ada pula di antara kita yang meninggal dunia dengan mengeluarkan bau yang begitu busuk sekali. Ada diantara manusia yang meninggal dunia dicabut ruhnya oleh para malaikat sekeras-kerasnya, ada pula di antara manusia yang ruhnya dicabut dengan lemah-lembut oleh para malaikat tergantung dengan amalan yang dia perbuat.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman di dalam Al Quran menjelaskan salah satu keadaan manusia ketika ia meninggal dunia, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

ٱلَّذِينَ تَتَوَفَّىٰهُمُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ طَيِّبِينَ ۙ يَقُولُونَ سَلَٰمٌ عَلَيْكُمُ ٱدْخُلُوا۟ ٱلْجَنَّةَ بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

Artinya: “(yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): “Salaamun’alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. An-Nahl : 32)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala juga berfirman di dalam Al Quran tentang doa yang ucapkan oleh para malaikat Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk hamba-hambanya yang meninggal dunia dalam keadaan baik. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman tentang ucapan para malaikat ‘salamun ‘alaikum’, semoga semua jenis keselamatan untuk kalian. Sungguh kalian ketika hidup di dunia dalam keadaan baik maka masuklah kalian ke dalam surga Allah selama-lamanya kalian kekal di dalamnya.

Ma’asyiral muslimin yang dimuliakan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, di antara keadaan manusia ketika dia diwafatkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala adalah dalam keadaan baik, maka beruntung dan berbahagialah. Siapa saja diantara kita nanti di akhir hidup kita meninggal, diwafatkan para malaikat Allah tentunya dengan perintah dan ketentuan dari Allah dalam keadaan baik, disambut oleh para malaikat didoakan dengan berbagai macam bentuk doa-doa yang baik diantar masuk ke dalam Jannah Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Al Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyyah Rahimahullah mengatakan:

أَنَّ اللَّهَ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى اخْتَارَ مِنْ كُلِّ جِنْسٍ مِنْ أَجْنَاسِ الْمَخْلُوقَاتِ أَطْيَبَهُ، وَاخْتَصَّهُ لِنَفْسِهِ وَارْتَضَاهُ دُونَ غَيْرِهِ، فَإِنَّهُ تَعَالَى طَيِّبٌ لَا يُحِبُّ إِلَّا الطَّيِّبَ، وَلَا يَقْبَلُ مِنَ الْعَمَلِ وَالْكَلَامِ وَالصَّدَقَةِ إِلَّا الطَّيِّبَ، فَالطَّيِّبُ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ هُوَ مُخْتَارُهُ تَعَالَى.

Artinya : “Allah Subhanahu Wa Ta’ala, memilih yang terbaik dari semua jenis makhluk, dan memilih (mengkhususkan) yang terbaik untuk diri-Nya dan Allah meridhoinya untuk diri-Nya, dan sesungguhnya Allah dzat yang baik dan tidak menyukai apa pun selain kebaikan, dan tidak menerima dari amalan, ucapan, dan shodaqoh kecuali yang baik. Maka kesimpulannya sesuatu yang baik dari semua jenis yang ada di dunia ini adalah pilihan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.” (Dalam Kitab Zad al-Ma’ad fi Huday al-Khayr al-‘Abad – Bab tentang apa yang telah Allah pilih dari perbuatan dan lainnya Hal. 65)

Oleh karena itu Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman di dalam Al Quran menjelaskan pasangan manusia, yang baik akan mendapatkan yang baik, yang buruk akan mendapatkan yang buruk. Allah berfirman di dalam Al Quran :

” . . . وَٱلطَّيِّبَٰتُ لِلطَّيِّبِينَ وَٱلطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَٰتِ

Artinya: “ . . . Wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).” (QS. An-Nur : 26)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala memuji di dalam Alquran tentang negeri yang baik dibandingkan semua macam bentuk Negeri Allah :

” . . . بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَّرَبٌّ غَفُوْرٌ

Artinya: “ . . . (Negerimu) adalah negeri yang baik (nyaman) sedang (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun.” (QS. Saba’ : 15)

Kalimat La Ilaha Illallah disebut sebagai kalimat yang baik karena kalimat La Ilaha Illallah adalah kalimat terbaik yang dicintai dan disenangi Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Ma’asyiral muslimin yang dimuliakan dan dirahmati Allah, sebagai seorang muslim tentu yang kita cari adalah yang terbaik, yang kita berikan untuk orang lain adalah yang terbaik, amalan yang kita perbuat, ucapan yang kita ucapkan, shodaqoh yang kita berikan haruslah yang terbaik karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala adalah Dzat Yang Maha Baik dan tidak menerima kecuali yang baik.

” . . . إِلَيْهِ يَصْعَدُ ٱلْكَلِمُ ٱلطَّيِّبُ وَٱلْعَمَلُ ٱلصَّٰلِحُ يَرْفَعُهُۥ

Artinya: “. . . Kepada-Nya-lah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya.” (QS. Fathir : 10)

Ma’asyiral muslimin yang dimuliakan dan dirahmati Allah, di dalam kesempatan kali ini di dalam pertemuan yang membahagiakan ini, maka satu hal yang perlu ditekankan adalah seorang muslim harus berusaha untuk mencari rizki, seorang muslim harus memberi rizki yang baik untuk orang lain terlebih untuk keluarganya.

Mencari makanan-makanan yang halal dan memberikan makanan yang halal itu untuk keluarga. Tidak mencari hal-hal yang haram, mencari harta dengan cara yang haram lantas memberikan harta haram tersebut untuk keluarga kita, bukan seperti itu yang dilakukan seorang muslim.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman di dalam Al Quran menyebutkan perintah untuk mengkonsumsi dan memakan makanan yang baik, yang halal. Allah berfirman :

وَظَلَّلْنَا عَلَيْكُمُ ٱلْغَمَامَ وَأَنزَلْنَا عَلَيْكُمُ ٱلْمَنَّ وَٱلسَّلْوَىٰ ۖ كُلُوا۟ مِن طَيِّبَٰتِ مَا رَزَقْنَٰكُمْ. . . “

Artinya: “Dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan kepadamu “manna” dan “salwa”. Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu;” (QS. Al Baqarah : 57)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala di dalam ayat ini memerintahkan kita untuk betul-betul selektif dalam menerima harta, di dalam mengambil makanan dan minuman, di dalam memakai pakaian. Semuanya harus selektif, betul-betul ketat, benar-benar dipastikan bahwa ini adalah yang halal dan dengan pasti kita berikan barang yang halal itu untuk keluarga kita.

Ma’asyiral muslimin yang dimuliakan Allah, Allah Subhanahu Wa Ta’ala juga berfirman di dalam Al Quran tentang hal ini :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ كُلُوا۟ مِمَّا فِى ٱلْأَرْضِ حَلَٰلًا طَيِّبًا . . . “

Artinya: “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik . . .” (QS. Al Baqarah : 168)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala menyebutkan makanan yang halal dan yang baik. Tidak sembarangan, tidak bermudah-mudahan di dalam menerima dan memberi. Allah Subhanahu Wa Ta’ala juga memerintahkan kita untuk berinfak dan bersedekah dengan harta yang baik bukan dengan harta yang haram bukan dengan harta yang penuh dengan syubhat (terdapat keraguan di dalamnya terhadap yang baik atau buruk), tapi dengan yang jelas-jelas baik dan halal. Allah Subhanau Wa Ta’ala berfirman di dalam Al Quran :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَنفِقُوا۟ مِن طَيِّبَٰتِ مَا كَسَبْتُمْ . . . “

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik . . . ” (QS. Al Baqarah : 267)

Maka di dalam memberipun kita harus benar-benar memilih apakah yang kita beri masih baik ataukah kita masih bersifat memberi hal-hal yang telah tidak dipakai lagi oleh kita, memberi untuk orang lain sesuatu yang tidak kita butuhkan lagi.

Ma’asyiral muslimin yang dimuliakan dan dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta’ala, demikian juga kewajiban orang tua yang tidak akan bisa digeser kewajiban dan tetap akan menjadi sebuah kewajiban bagi orang tua adalah membiayai anaknya dengan rizki yang halal, dengan rizki yang baik. Terlebih anaknya adalah harapan umat Islam, anak-anaknya adalah harapan Salafy-in, tentu harus selalu diingat oleh setiap orang tua yang memiliki anak untuk benar-benar berusaha mencari rizki yang halal, memakan makanan yang halal.

Memberikan rizki, memberikan makanan dan biaya yang halal untuk anak-anaknya dengan demikian Allah Subhanahu Wa Ta’ala pasti akan memberi barokah yang terbaik untuknya sebagai orang tua dan untuk anak-anaknya.

Ma’asyiral muslimin yang dimuliakan dan dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Maka Seorang muslim harus tetap terus berusaha sekuat tenaga untuk mencari rezeki yang halal, memakan makanan yang halal. Rasulullah Shalallahu’alaihi wassalam bersabda dalam hadits Al Miqdam bin Ma’di Karib yang diriwayatkan Imam Ibnu Majah Rahimmahulloh di dalam sunannya dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani Rahimmahulloh, berkata Nabi ‘Alaihissalam:

مَا كَسَبَ الرَّجُلُ كَسْبًا أَطْيَبَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ . . . “

Artinya: “Tidak ada yang lebih baik dari usaha seorang laki-laki kecuali dari hasil tangannya sendiri. . . . ” (Hadits Ibnu Majah Nomor 2129)

Perintah sekaligus anjuran dari Nabi Muhammad ‘Alaihissalam untuk mencari penghasilan dan rizki yang terbaik, yang paling terbaik dan paling baik. Rasulullah Shalallahu’alaihi wassalam benar-benar menekankan hal ini karena makanan yang halal, rizki yang halal akan terlihat manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Doa seorang muslim akan terkabul ketika dia bisa menjaga dirinya dari makanan-makanan yang haram, dari rizki yang haram. Dia akan dicintai oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala ketika selalu memilih makanan yang halal, selalu berusaha mencari rizki yang halal walaupun dipandang hina oleh seluruh manusia. Selama usaha dan pekerjaan itu yang baik dan halal, maka tetap dia lakukan walaupun terhina di hadapan manusia. Rasulullah Shalallahu’alaihi wassalam di dalam riwayat Bukhari dari sahabat Az-Zubair bin Awwam, berkata Rasululloh Shalallahu’alaihi wassalam :

لَأَنْ يَأْخُذَ أَحَدُكُمْ حَبْلَهُ، فَيَأْتِي بِحُزْمَةِ اَلْحَطَبِ عَلَى ظَهْرِهِ، فَيَبِيعَهَا، فَيَكُفَّ اَللَّهُ بِهَا وَجْهَهُ، خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَسْأَلَ اَلنَّاسَ أَعْطَوهُ أَوْ مَنَعُوهُ

Artinya: “Seorang di antara kamu yang mengambil talinya, lalu datang dengan seonggok kayu di atas punggungnya, kemudian menjualnya dan dengan hasil itu ia menjaga kehormatannya adalah lebih baik daripada ia meminta-minta orang yang terkadang mereka memberinya atau menolaknya.” (HR. Bukhari)

Lihatlah bagaimana Nabi Muhammad ‘Alaihissalam benar-benar menekankan untuk mencari rizki yang halal, makanan yang halal, minuman yang halal, pakaian yang halal, semuanya halal yang baik. Bahkan digambarkan Nabi Muhammad ‘Alaihissalam walaupun dengan menjual ranting-ranting kayu untuk dijadikan kayu bakar.

Ma’asyiral muslimin yang dimuliakan dan dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Karena makanan yang halal walaupun sedikit, minuman yang halal dan baik walaupun sedikit, shodaqoh dan infaq yang kita berikan walaupun sedikit namun thayyib (baik, bagus, dan halal), maka Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan mengembangkannya melebihi gunung yang besar.

Nabi Muhammad ‘Alaihisallam bersabda dalam hadits Abu Hurairah Radhiyallahu‘anhu, muttafaqun ‘alaih (riwayat Imam Bukhari dan Muslim). Berkata Rasulullah Shalallahu’alahi wassalam :

لاَ يَتَصَدَّقُ أَحَدٌ بِتَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ إِلاَّ أَخَذَهَا اللَّهُ بِيَمِينِهِ فَيُرَبِّيهَا كَمَا يُرَبِّى أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ أَوْ قَلُوصَهُ حَتَّى تَكُونَ مِثْلَ الْجَبَلِ أَوْ أَعْظَمَ

Artinya: “Tidaklah seseorang bersedekah dengan sebutir kurma dari hasil kerjanya yang halal melainkan Allah akan mengambil sedekah tersebut dengan tangan kanan-Nya lalu Dia membesarkannya sebagaimana ia membesarkan anak kuda atau anak unta betinanya hingga sampai semisal gunung atau lebih besar dari itu.” (HR. Bukhari, no. 1410 dan Muslim, no. 1014)

Ma’asyiral muslimin yang dimuliakan dan dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Mudah-mudahan Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan rezeki yang baik untuk kita demikian juga selalu memberikan petunjuk dan hidayah bagi kita untuk selalu mencari yang terbaik dan memberikan yang terbaik. Wallahu a’lam bishowab.

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْداً كَثِيْراً طَيِّباً مُبَارَكاً فِيْهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى, وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى الْأَنْبِيَاءِ مُحَمَّدْ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلَم

Ma’asyiral muslimin yang dimuliakan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Al Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan sebuah hadits dari Rasulullah Shalallahu’alaihi wassalam melalu sahabat Abu Hurairah Radhiayyalhu Ta’ala ‘Anhu, hadits yang sudah sering kita dengar. Berkata Nabi Muhammad ‘Alaihissalam :

إِنَّ اللهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا، وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ، فَقَالَ: {يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا، إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ} [المؤمنون: 51] وَقَالَ: {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ} [البقرة: 172] ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ، يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ، يَا رَبِّ، يَا رَبِّ، وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ، وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ، وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ، وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ، فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ؟. (رواه مسلم)

Artinya: “Sesungguhnya Allah itu baik, tidak menerima kecuali perkara yang baik, dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang-orang yang beriman dengan apa yang Dia perintahkan kepada para rasul, Allah berfirman, “Wahai para Rasul, makanlah yang baik-baik dan kerjakanlah amal saleh, sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mu`minūn : 51). Dan Allah berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu.” (QS. Al-Baqarah : 172). Kemudian beliau menyebutkan tentang seorang laki-laki yang mengadakan perjalanan jauh dalam keadaan kusut dan berdebu, dia menengadahkan kedua tangannya ke langit (sembari berkata), “Ya Rabb, ya Rabb,” sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan dia dikenyangkan dengan yang haram, lalu bagaimana bisa doanya dikabulkan?” (HR. Muslim)

Maka kaum muslimin yang dirahmati Allah, barangkali doa yang kta panjatkan selama ini tidak dikabulkan mungkin disebabkan karena makanan yang haram, minuman yang haram, mengambil hak orang lain, sesuatu yang diharamkan dalam agaman ini, pakaian kita haram. Barangkali kesulitan dan cobaan yang kita hadapi disebabkan karena rizki yang tidak halal atau masih ada syubhat di dalamnya atau masih ada sedikit keharamannya.

Maka kaum muslimin yang dimuliakan Allah, baik-baiklah kita di dalam mencari rizki, baik-baiklah di dalam memilih makan, dan baik-baiklah di dalam memberikan harta, memberikan makanan dan biaya untuk anak kita ketika di dalam menuntut ilmu syar’i.

وَاللهُ أعْلَمُ بِالصَّوَابِ

“Dan Allah lebih tahu”

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْك

“Maha Suci Engkau ya Allah, aku memuji-Mu. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, aku minta ampun dan bertaubat kepada-Mu.”

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

“Dan semoga keselamatan dan rahmat Allah serta keberkahannya terlimpah juga kepada kalian.”

————————

Ditulis oleh Tim AI Projek berdasarkan (transkrip) khutbah jumat Ustadz Abu Nasim Mukhtar (Pengasuh Dan Pengajar Pusdiklatmu Lendah Kulonprogo, Yogyakarta) dengan judul ‘Rizki Yang Baik’.

Audio Asli :

Tulisan ini berada di bawah baungan perjanjian pengguna (Lisensi) Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.

Komentar