BLANTERORIONv101

Perjalanan Mahasiswa Beralih dari Windows ke GNU/Linux

27 Juli 2024

Bismillah.

Ini adalah catatan pribadi saya tentang perjalanan migrasi ke GNU/Linux, setelah lebih dari 12 tahun menggunakan Windows tanpa lisensi resmi. Bisa dikatakan, saya adalah pengguna perangkat lunak ilegal, dan selama itu, saya tidak pernah memikirkan konsekuensi hukum dari tindakan tersebut.

Hingga suatu malam, saya merenung dan bertanya pada diri sendiri, "Mengapa saya tidak menggunakan perangkat lunak yang legal?". Pertanyaan itu mendorong saya untuk mencari alternatif perangkat lunak legal yang bisa saya gunakan dengan mudah. Setelah mencari-cari, saya menemukan jawabannya melalui film dokumenter "Revolution OS" yang mengenalkan saya pada Bapak Richard Stallman dan Bapak Linus Torvalds. Dari film tersebut, saya mengetahui tentang GNU/Linux, yang ternyata merupakan solusi yang saya cari selama ini.

Setelah mengetahui solusinya, tugas saya berikutnya adalah memilih distro GNU/Linux yang tepat. Saya merujuk ke situs DistroWatch untuk melihat berbagai distro yang tersedia. Ternyata, ada banyak sekali distro GNU/Linux, ribuan jumlahnya, hasil dari kebebasan pengembang untuk meng-custom sistem ini. Sebagai orang awam saat itu, banyaknya pilihan distro membuat saya bingung menentukan distro yang tepat untuk kebutuhan sehari-hari.

Akhirnya, saya memilih distro Ubuntu karena tersedia banyak tutorial berbahasa Indonesia dan adanya Komunitas Ubuntu Indonesia di Facebook. Komunitas ini menjadi tempat saya bertanya jika menghadapi masalah. Dengan tekad yang bulat, saya mengunduh iso Ubuntu dari situs resminya dan membuat bootable USB menggunakan tool easyBCD.

Setelah sukses menginstal Ubuntu di laptop, perasaan saya sangat lega. Ya! Karena saya tidak lagi menggunakan perangkat lunak ilegal. Sejak itu, saya beralih dari perangkat lunak nonfree ke free software seperti Ubuntu, LibreOffice, dan Inkscape.

Semoga catatan pengalaman migrasi ke GNU/Linux ini bisa menjadi referensi bagi Anda yang masih menggunakan perangkat lunak ilegal. Semua pilihan ada di tangan Anda. Terima kasih.

Catatan: Cerita ini bersumber dari saudara kita seorang mahasiswa bernama Dedi Suhardi. Dengan penuh terima kasih, kami menyampaikan apresiasi kepada beliau yang telah menginspirasi kita semua. Kisah ini dihadirkan kembali oleh AI Projek sebagai bentuk penghargaan atas semangatnya.

Semoga cerita ini menjadi pendorong bagi kita semua, khususnya untuk meninggalkan penggunaan karya cipta secara ilegal. Mari bersama-sama mengadopsi teknologi bebas dan terbuka (FOSS) sebagai landasan utama, sehingga kita dapat menjunjung tinggi hak-hak kita sebagai pengguna, tanpa khawatir akan pelanggaran hak cipta. Tentu kami tidak melarang anda menggunakan karya cipta yang bersifat tertutup seperti proprietary software karena itupun hak anda, pesan kami adalah mari gunakan teknologi sebaik mungkin dengan beretika dan berlandaskan pada nilai agama dan moral. Jika Anda juga memiliki kisah inspiratif terkait migrasi ke FOSS, jangan ragu untuk menghubungi kami; bersama-sama kita bisa menginspirasi dan membentuk masa depan digital yang lebih cerah.

Terima kasih. Barakallahu fiikum.

Creative Commons License
Tulisan ini berada di bawah naungan lisensi (perjanjian pengguna) Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 International License.

Referensi:

AI Projek
Temukan Pengetahuan Baru, Pelajari, Berubah, dan Bagikan Kebaikannya!

Komentar